Cerita celana jeans
EMAK dan JEANS
dulu, jaman esempe, sering banget sebel ama emak karena gak boleh pakai Celan jeans. Itu celana buat koboi ( alasannya).
Celana Jeans pertama di hidup saya , belanja sama bapak, itupun gak ada emak. Makanya bisa sukses membeli
Tengkar mulu setiap ketahuaan pakai jeans.
dulu, jaman esempe, sering banget sebel ama emak karena gak boleh pakai Celan jeans. Itu celana buat koboi ( alasannya).
Celana Jeans pertama di hidup saya , belanja sama bapak, itupun gak ada emak. Makanya bisa sukses membeli
Tengkar mulu setiap ketahuaan pakai jeans.
Alhasil, kalau mau pergi dari rumah, sering pasang strategi jika mau berstyle jeans. Contohnya: minta uang jajan dulu, lalu mandi , pas mau keluar dari kamar dan kudu melewati beliau untuk pamit, udah pasang anceng2 kek lari Marathon.
"Ibu, pergi ya!" Ngomong Sok keburu-buru, seperti udah telat.
"Ya ampun, kenapa pakai jeans?!" Emak ngomong setelah selesai scanner style ku.
" Kotor semua bajunya, cuma ini doang yang bersih" ngomong sambil ngacir dengan kecepatan 60km/jam.
Strategi ini lebih sering sukes nya.
"Ibu, pergi ya!" Ngomong Sok keburu-buru, seperti udah telat.
"Ya ampun, kenapa pakai jeans?!" Emak ngomong setelah selesai scanner style ku.
" Kotor semua bajunya, cuma ini doang yang bersih" ngomong sambil ngacir dengan kecepatan 60km/jam.
Strategi ini lebih sering sukes nya.
Di esema
Udah doyan celana jean's sedikit modifikasi.
Kek disobek sobek gitu deh
Ternyata dengan celana jean's yang ada ventilasi nya, lebih susah dari sebelumnya.
Mau pergi dengan jeans sobek-sobek harus memantau Lokasi. Bapakku ada dimana, kalau ada di area belakang rumah pasti aman lah. Nah sering nya, pas mau pergi dengan celana sobek-sobek, sukses pakai strategi satu( kabur dan pamit dari emak dengan kecepatan tinggi), dan sebelumnya ngecek bapak ada di belakang rumah , ealahh nemu bapak di teras atau halaman rumah( namanya juga berkebun, kan muter muter )
Dipelototin, batal dah.
Udah doyan celana jean's sedikit modifikasi.
Kek disobek sobek gitu deh
Ternyata dengan celana jean's yang ada ventilasi nya, lebih susah dari sebelumnya.
Mau pergi dengan jeans sobek-sobek harus memantau Lokasi. Bapakku ada dimana, kalau ada di area belakang rumah pasti aman lah. Nah sering nya, pas mau pergi dengan celana sobek-sobek, sukses pakai strategi satu( kabur dan pamit dari emak dengan kecepatan tinggi), dan sebelumnya ngecek bapak ada di belakang rumah , ealahh nemu bapak di teras atau halaman rumah( namanya juga berkebun, kan muter muter )
Dipelototin, batal dah.
Masih di seputaran jeans
Ketika hijrah di jogja. Udara yang kalau Lagi panas kek ngalahin neraka, mulai kurang suka jeans. Gerahnyaaa. Apalagi aktifitas lebih sering didalam ruangan.
Satu persatu stock jeans saya hilang.
Suatu saat, ada asisten rumah tangga saya bilang, kalau lagi rumpi ama tetangga yang lain. Ada obrolan bahwa ikut kerja dengan saya pasti enak. Alasannya yo kok sederhana, tidak ada Celana jeans nya, capek kalau nyuci dan gosok celana jeans.
Nah rencana mau upload foto ini di Instagram, eh pas lagi ngedit keinget kisah celana jeans di hidupku.
Aturan celana jeans tidak berlaku lagi di adikku yang perempuan, apalagi yang laki-laki.
Dan foto ini, ya ampun!
Emak guweh pakai jeans! ( Saat ini, Aku bahkan tak punya celana jeans satupun).
Aturan celana jeans tidak berlaku lagi di adikku yang perempuan, apalagi yang laki-laki.
Dan foto ini, ya ampun!
Emak guweh pakai jeans! ( Saat ini, Aku bahkan tak punya celana jeans satupun).
Jakarta, Juli 2016
Komentar
Posting Komentar